Minggu, 10 Juni 2012

KONSEP DASAR MANUSIA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA

    Manusia sebagai makhluk budaya yaitu berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab, mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
    Manusia tidak semata-mata hanya makhluk biologik saja di mana selain sebagai makhluk hidup, manusia memiliki akal untuk menciptakan pemenuhan kebutuhan hidupnya seprti makan, minum, adanya perkawinan, dll. Sehingga manusia selain makhluk biologik juga dia sebagai makhluk sosial, makhluk ekonomis, makhluk politik, makhluk budaya dan makhluk psikologi.
A.    Manusia Berbudaya
Seseorang dikatakan berbudaya bila perilakunya dituntun akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
B.    Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Makhluk Tuhan
    Alam (memiliki sifat wujud)
    Tumbuhan (memiliki sifat wujud dan hidup)
    Hewan (memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu)
    Manusia (memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal dan budi)
Akal dan Budi
Akal adalah kemampuan berfikir manusia. Kemampuan berfikir digunakan untuk memecahkan masalah hidup yang dihadapi. Sedangkan budi adalah bagian dari kata hati yang berupa paduan akal dan perasaan dan dapat membedakan baik  atau buruk sesuatu.
Manusia tidak sekedar Homo tetapi Human (manusia yang manusiawi). Kemanusiaan adalah hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat dan martabatnya, maka manusia perlu mempertahankannya. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan harkat martabat manusia maka prinsip kemanusiaan diwujudkan.
Prinsip kemanusiaan adalah adanya penghargaan dan penghormatan terhadap harkat martabat manusia yang luhur. Maka tidak perlu adanya perbedaan perlakuan terhadap manusia karena ada perbedaan suku, ras, keyakinan, status sosial, ekonomi, asal usul, dll.
Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya dengan alam maupun manusia lain. Jadi, manusia adalah makhlul yang berbudaya pencipta kebudayaan.
C.    Etika dan Estetika Kebudayaan
Etika:
    Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dsb.
    Membicarakan masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila atau tidak susila.
    Nilai etika diwujudkan dalam norma etik, norma moral atau norma kesusilaan.
Norma Etik:
    Ditujukan kepada umat manusia agar terbentuk kebaikan akhlak pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan jahat (membunuh, berzina, mencuri, dsb).
    Sumber norma etika adalah dari diri manusia sendiri yang bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada sikap batin manusia.
    Batinnya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar norma kesusilaan dengan sanksi.
    Jika terjadi pelanggaran, maka akan timbul rasa penyesalan, malu, takut dan merasa bersalah.
Etika dan Budaya:
    Manusia yang beretika akan mengkasilkan budaya yang memiliki etika pula.
    Tuntutan etika budaya bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung nilai-nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian besar orang.
    Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri.
    Budaya yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan.
Etika Manusia dalam Berbudaya
    Estetika adalah teori tentang keindahan atau seni.
    Secara luas: keindahan mengandung ide kebaikan. Segala sesuatu yang baik termasuk yang abstak maupun yang nyata mengandung ide kebaikan adalah indah.
    Secara sempit: indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna).
    Secara etik murni: menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan dan perasaan yang semuanya dapat menimbulkan persepsi atau anggapan indah.
    Estetika budaya menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
    Estetika yang demikian akan mampu memecahkan sekat-sekat kebekuan, ketidakpercayaan, kecurigaan dan rasa inferioritas antar budaya.

D.    Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati harkat dan derajat manusia lainnya. Artinya tidak menindas sesama, tidak menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku buruk lainnya.
Tidak manusiawi yaitu akan merendahkan harga diri dan martabat manusia yang sesungguhnya makhluk mulia. Sehingga akan menimbulkan penderitaan, kesusahan, ketakutan, dan perasaan dendam manusia lain.
E.    Problematika Kebudayaan
Dinamika kebudayaan akibat interaksi manusia, yaitu:
1.    Pewarisan kebudayaan
Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan melalui enkulturasi (pembudayaan) dan sosialisasi.
Hal yang muncul dalam pewarisan budaya: sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.


2.    Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibatadanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan.
Akan muncul masalah, merugikan karena regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan). Berdampak buruk dan menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat dan di luar kendali manusia.
3.    Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayaan (difusi) adalah proses menyebarnya unsu-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Akan menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan kehilangan nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk.

1 komentar: