Sabtu, 23 Juni 2012

MANUSIA, NILAI, MORAL, NORMA, DAN HUKUM

Nilai (Value)
Nilai diartikan sebagai harga dalam arti taksiran, harga sesuatu, angka (skor), kadar, mutu, sifat-sifat atau hal yang penting bagi kemanusiaan. Jadi, nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentuan tingkah laku seseorang. Nilai juga m,erupakan kualitas atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun batin.
Sesuatu akan dianggap bernilai apabila memiliki sifat menyenangkan (peasent), berguna (useful), memuaskan (satisfying), menguntungkan (profitable), menarik (interesting), keyakinan (belief). Prof. Notonegoro mengklsifikasikan 4 nilai. Pertama, nilai materil yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Kedua, nilai vital merupakan suatu hal yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan aktifitas. Ketiga, nilai kerohanian  yaitu nilai kebenaran yang bersumber pada akal pikiran, nilai estetika (keindahan)bersumber pada rasa manusia, nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada kehendak keras, karsa hati dan nurani manusia. Keempat, nilai religius yang bersifat mutlak dan bersumber pada keyakinan manusia.
·         Moral
Moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Moral dan nilai memiliki hubungan yang sangat erat. Moral merupakan bagian dari nilai yaitu nilai moral. Tetapi, tidak semua nilai adalah moral nilai moral berkaitan dengan perilaku manusia tentang hal baik atau buruk. Nilai etik/etika adalah nilai tentang baik-buruk yang berkaitan dengan perilaku manusia.
·         Norma
Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik. Ada beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat diantaranya:
a.    Norma agama yaitu, peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari alloh.
b.    Norma moral/kesusilaan yaitu, peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.
c.    Norma kesopanan yitu, peraturan/kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antar manusia.
d.    Norma hokum yaitu, peraturan/kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau Negara yang sifatnya mengikat dan memaksa.
·         Hukum
Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma yaitu norma hokum. Perbedaan norma hokum dengan norma lainnya yaitu, norma hokum datangnya dari luar diri kita sendiri misalnya dari kekuasaan/lembaga yang resmi dan berwenang. Norma hokum dilekati sanksi pidana atau pemaksaan secara fisik, sedangkan norma lain tidak dilekati saksi pidana secara fisik. Sanksi pidana atau sanksi pemaksaan itu dilaksankan oleh aparat Negara. Norma hokum diperlakukan karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat, masih ada perilaku lain yang perlu diatur di luar ketiga norma di atas (misalnya perilakun di jalan raya).

SAINS DAN TEKNOLOGI

Sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai dengan realita. Sedangakan tekhnologi adalah keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Makna sain, tekhnologi dan seni bagi manusia :
·         Perkembangan teknologi
Perkembangan iptek dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
·         Iptek dan nilai
 Perkembangan iptek bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan bangunan. Tekhnologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
·         Manusia sebagai subjek dan objek iptek
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi manusia dapat menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan.
Makna dan nilai iptek
1.     Makna iptek 
·         Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat.
·         Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia.
2.    Nilai iptek
·         Iptek dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
·         Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.
Dampak negatif atas penyalah gunaan IPTEK yaitu akan hancurnya moreal atau akhlak manusia. Karena manusia menyalahgunakan IPTEK tersebut untuk kepentingan “hasrat” sesaat. Dampak negatif yang telah muncul saat ini di antaranya:
1.     Bidang informatika
Kemajuan dari bidang informatika misalnya, banayaknya kejahatan melalui jaringan computer atau internet. Selain itu pula seseorang (khususnya anak-anak) akan rusak kepribadiannya dengan adanya informasi yang tidak benar.
2.    Persenjataan
Dalam bidang persenjataan pula dapat menimbulkan dampak negatif yang kurang baik, misalnya dengan banyaknya persenjataan yang modern pembunuhan seringkali terjadi, teroris dimana-mana, dsb.
3.    Biologi
Kemajuan dalam bidang biologi misalnya cloning (perkawinan silang). Memang dengan adanya ini para ahli dapat menciptakan tumbuhan, hewan, bahkan manusia dalam bentuk yang baru, tetapi jika ini terus terjadi takutnya, mereka akan semakin melupakn sang pencipta, dan akan munculnya dampak superioritas.
4.    Medis
Peralatan medis kini semakin canggih, dampaknya banayak pasien yang tidak mampu harus menjalani diagnosa dengan alatr itu meskipun sebenarnya itu tidak perlu dilakukan. Sehingga, pasien harus membayar secara mahal.
5.    Lingkungan hidup
Jika dampak negatif dari bidang lingkungan hidup contohnya banyaknya oreang yang mendirikan pabrik, tetapi mereka tidak bisa menata limbahnya dengan baik, sehingga akan timbulnya pencemaran.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak ,sedangkan devided artinya terbagi jadi individu artinya tidak terbagi,atau satu kesatuan .Dalam  bahasa latin individu berasal dari kata individium  yang berarti yang  tak terbagi, jadi merupakann suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu  kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
          Manusia lahir sebagai mahluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak dipisahkan antara jiwa dan raga .Secara biologis ,manusia lahir dengan keleng kapan fisik tidak berbeda dengan mahluk hewani .Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan mahluk hewani apapun .Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan .
          Dalam perkembanganya , manusia sebagai mahluk individu tidak hanya bermak na kesatuan jiwa raga ,Tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadianya termasuk kemampuan kecakapanya .Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakterstik sendiri .Ia memiliki sifat, watak ,keinginan dan cita –cita yang berbeda satu sama lainya .
          Personality (kepribadian) adalah susunan unsur –unsur aqal dan jiwa perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap –tiap individu atau cirri –ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu indentitas sebagai individu yang khas. 
Personality (kepribadian) memiliki beberapa unsur  diantaranya :
1.     Pengetahuan,yaitu sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa).
Pengetahuan  dibagi menjadi beberapa bagian yaitu persepsi,apersepsi,
Pengamatan, konsep, dan fantasi.
Segala unsur-unsur pengetahuan tersebut seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.
2.    Perasaan, yaitu suatu keadaan  dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif.
3.    Drive (dorongan), meliputi  dorongan untuk mempertahankan hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti, dan keindahan.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.  Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,ada yang berat ada juga yang ringan.
          Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain., namun dapat pula suatu penderitaan  merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan Manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa  manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
2.  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran,tawakal,dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan seperti  Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun –tahun ia menderita penyakit kulit.
Adapun pengaruh-pengaruh dari penderitaan seperti orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa  sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan,sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah. 

MANUSIA DAN PERADABAN

Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam  tingkat intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual.  Unsur-unsur budaya yang bersifat  halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dsb akan terwujud pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai pincaknya. Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki kebudayaan tersebut sehingga dapat dikatakan memiliki peradaban yang tinggi.
          Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan  dimana kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia. Kemampuan cipta (aqal)  yaitu manusia menghasilkan ilmu pengetahuan,  kemampuan rasa manusia  yaitu melalui alat-alat inderanya yang menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian, sedangkan kemampuan karsa manusia  yaitu  menghendaki kesempurnaan hidup , kemuliaan dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
          Manusia dikatakan makhluk yang beradab sebab manusia dianugrahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya serta manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya.

Minggu, 10 Juni 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta kasih, kasih sayang, pemujaan, kemesraan, belas kasihan merupakan bagian dari hidup manusia. Kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih, kasih sayang dapat membangkitkan kreatifitas manusia.
Menurut kamus bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta,  cinta kasih diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atu cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Perbedaan antara cinta dan kasih: cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam. Sedangkan kasih merupakan ungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Perbedaan antar cinta dan kasih adalah sebagai berikut:
    Cinta:
-    Bersifat manusiawi
-    Bersifat rohaniah
-    Menunjukkan perilaku memberi
    Nafsu
-    Bersifat jasmaniah
-    Cenderung menuntut
Cinta ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
1.    Keterikatan, adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, dan tidak mau pergi dengan orang lain, kalu janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli ole-oleh untuk dia.
2.    Kiintiman, adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3.    Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai/dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengucapkan rasa sayang, dst.
Ada 4 syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1.    Pengenalan
2.    Tanggung jawab (responsibility)
3.    Perhatian (care)
4.    Saling menghormati (respect)
Cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu:
1.    Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rosulullah, dan berjihad di jalan Allah.
2.    Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
3.    Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta/perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar/tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling perhatian, saling percaya dan saling terbuka, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tiidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Cara-cara menumpahkan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.
Cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, belas kasihan adalah bagian dari hidup manusia, melekat kuat pada diri manusia. Jika semua itu dilandasi dengan selimut cinta yaitu agama, norma, moral dan nilai, maka akan mengarahkan pada kehidupan yang homohumanus.

KONSEP KEADILAN

A.    Pengertian    
Keadilan adalah keseimbangan atau keharmonisan antara menun tut hak dan menjalankan kewajiban.
Menurut Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ektrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Menurut Plato, diproyeksikan pada orang orang yang adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Sedangklan menurut Socrates, diproyeksikan pada pemerintah. Keadilan tercipta bilamana setiap warga sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
B.    Konsep keadilan:
1.    Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak kewajiban.
2.    Keadilan terletak pada  keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan kewajiban.
3.    Tindakan yang hanya menuntut hak lupa kewajiban merupakan pemerasan.
4.    Tindakan yang hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak juga berakibat mudah berbudak atau diperas orang.
Jadi, keadilan dalah:
1.    Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga negara.
2.    Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga negara.
3.    Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.
C.    Macam –macam Keadilan
a.    Menurut sumbernya:
1)    Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
2)    Keadilan sosial, adalah keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur-struktur itu terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideologi.
b.    Menurut jenisnya:
1)    Keadilan legal (keadilan moral)
2)    Keadilan distributif
3)    Keadilan kumulatif

D.    Ciri-ciri Nilai keadilan
Ciri-ciri nilai keadilan:
1.    Tidak memihak
2.    Sama hak
3.    Sah menurut hukum
4.    Layak dan wajar
5.    Benar secara moral
Bila keadilan dijunjung dalam masyarakat, maka akan tercipta kehidupan yang tentram, harmonis dan sejahtera. Cara menciptakan keadilan atau bersifat adil, diantaranya:
1.    Adanya tekad bahwa hanya dengan keadilan hidup akan berkah.
2.    Berlaku adil pada siapapun hidup akan sukses.
3.    Cari ilmu supaya mengetahui:
     Hak dan kewajiban serta aturan-aturan hidup lurus dan benar.
     Tahu hak Allah, diri, orang tua, umat dan keluarga.
     Orang yang kurang berilmu dan ilmu agama cenderung berbuat dzalim.
     Tidak tahu batasan antara yang benar dan yang salah mengetahui hawa nafsu.
4.    Berusaha menyelesaikan masalah dengan data dan informasi yang benar dan akurat (ilmiah).
5.    Menjadikan keadilan sebagai kunci kebahagiaan, keselamatan, kesuksesan, dan kemuliaan dalam hidup.
Akibat ketidakadilan:
1.    Kehancuran bagi, dirinya, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa.
2.    Terciptanya kezaliman:
     Keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang.
     Sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu.
Adil merupakan ciri seseorang yang taqwa kepada Allah:
1.    Mulia dihadapan Allah
2.    Akhlak dan kebiasaan baik
“Berlaku adilah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa”.
 (Q.S.Al-maidah;5-8)
Adil terhadap Allah yaitu menyadari kita ciptaan Allah, kita milik Allah, dan segalanya titipan Allah. Maka imbangi dengan beribadah dengan benar-benar jangan jadi hamba dan apa dan siapapun kecuali hamba Allah.
Adil terhadap diri sendiri:
1.    Perlakukan diri kita adil (kebutuhan jasmani dan jasmani bersih dari penyakit hati).
2.    Ibadah yang tulus dan istiqomah.
3.    Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat maka hidup akan tentram.
Adil terhadap orang tua: Jadilah anak shaleh, berbakti dan balas budi.
Adil terhadap sanak saudara, dosen tetangga, pembantu, karyawan: Jangan memanfaatkan kekuasaan dari amanah untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kelompok. Seharusnya mengayomi semua pihak, menegakkan hukum, jadi panutan. Maka akhlak masyarakat akan meningkat baik. Pemimpin yang adil akan masuk surga.
E.    Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Derita bersal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan juga ringan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkahh awal untuk mencapai kenikmatan atau kkebahagiaan.
Penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
1.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2.    Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan.
Pengaruh penderitaan:
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya, penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecea, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan sikap ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin/ tdak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap posif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
F.    Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, zarahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pemikiran itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya terdiri dari 3 macam, yaitu:
1.    Pandangan hidup yang berdasar dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.    Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.    Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yng relatif kebenarannya.
Sumber pandangan hidup:
1.    Agama (ialam memiliki nilai kebenaran mutlak)
2.    Nilai-nilai budaya suatu bangsa
3.    Pancasila
4.    Hasil renungan seseorang hingga menjadi ajaran etika untuk hidup
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara. Ideologinya disebut ideologi negara.
Unsur-unsur pandangan hidup:
1.    Cita-cita
2.    Kebajikan
3.    Usaha
4.    Keyakinan/kepercayaan
Manusia dan kegelisahan:
Kegelisahan asak kata gelisah artinya resah, rasa tak tentram, rasa selalu khawatir, tidak tenang, tidak sabar menunggu, cemas, dsb. Menurut Sigmund Freud ada 3  macam kecemasan, anta lain:
1.    Kecemasan kenyataan, yaitu kecemasan karena ada bahaya dari luar yang mengancam.
2.    Kecemasan Neurorik (syaraf), yaitu kecemasan karena pengamatan tentang bahaya dari naruliah seperti: phobia, gugup, kecemasan karena bayangan diri sendiri.
3.    Kecemasan moral, yaitu kecemasan yang disebabkan oleh sifat tamak, kikir, iri hati, dengki dan lainnya yang tidak terpuji dihadapan manusia dan Allah.
Orang selalu gelisah karena takut akan kehilangan hak, nama baik, ancaman dari luar dan dalam. Usaha-usaha mengatasi kecemasan/kegelisahan yaitu dengan bersikap tenang, pasrah, percaya dan berlindung kepada Allah.